PASURUAN – Laut bukan hanya tempat ikan pacaran dan nelayan galau, tapi juga jadi destinasi healing yang penuh sensasi!
Kota Pasuruan, yang dulu dikenal karena pabrik dan kepulan asapnya, kini mulai bersolek jadi kota bahari yang bikin betah para pelancong – dan juga mantan!
Nama yang lagi naik daun: Farhana Wisata Bahari.
“Wisata laut yang bisa dicoba siapa pun, kecuali yang mabuk laut pas liat ember kosong.”
—
Dari Pelabuhan ke Petualangan: Wisata Serius Tapi Tetap Seru
Farhana ngajak pengunjung untuk menjelajahi laut Pasuruan pakai kapal, lengkap dengan pelampung, pemandu, dan kadang bonus semilir angin yang bisa bikin rambutmu ala Syahrini.
Yang lebih gokil, kita dikasih kesempatan megang kemudi kapal!
Tenang, ini bukan semena-mena, ada nahkoda berpengalaman yang siap rem tangan kalau kamu mulai belok ke Singapura.
Gareng sempat tanya ke juru mudi:
“Pak, kalau saya banting stir bisa muter balik?”
“Bisa, asal jangan banting hati. Itu susah lurusnya.”
—
Menuju Tengah Bajang: Lautan yang Lebih Adem dari Komentar Netizen.
Salah satu destinasi unggulan adalah Tengah Bajang. Namanya sih kayak tempat ngepet atau tempat uji nyali, tapi ternyata…
> “Isinya cuma laut, ombak, dan ketenangan. Cocok buat kamu yang habis ditolak KPR atau habis dicuekin calon mertua.”
Misi Melihat Hiu Tutul: Antara Harapan dan Pasrah
Salah satu paketnya yang bikin deg-degan adalah wisata liat hiu tutul. Tapi ingat, ini bukan akuarium. Kadang kelihatan, kadang enggak. Kayak sinyal WiFi di rumah Pak RT.
> “Kita udah nyiapin kamera, teropong, dan doa, tapi ya gitu… Kadang yang muncul malah perahu nelayan, bukan hiu.”
—
Paket Khusus Buat Kamu yang Punya Modal (dan Trauma Keramaian)
Buat yang gak mau rebutan space buat selfie, ada paket sewa kapal pribadi.
Cocok buat kaum rebahan yang pengin healing premium, atau bapak-bapak yang pengen mancing sambil kabur dari daftar belanja istrinya.
—
Catatan Gareng: Pariwisata Boleh, Tapi Jangan Cuma Buat Brosur
Gareng seneng banget lihat Kota Pasuruan punya warna baru. Tapi jangan lupa, wisata bahari bukan cuma soal kapal dan pelampung, tapi juga soal lingkungan yang dijaga, nelayan yang dilibatkan, dan rakyat yang sejahtera.
> “Jangan sampai lautnya dijual diam-diam, terus nelayannya disuruh ikut tur karena gak punya laut lagi buat melaut.”
Farhana boleh jadi keren. Tapi semoga ini bukan cuma euforia musiman, yang nanti hilang bareng musim angin barat. Wisata bahari harus berkelanjutan, bukan sekadar konten IG dan seremonial selfie pejabat.
Penutup: Mari Berlayar dengan Akal Sehat dan Hati Bahagia
Farhana Wisata Bahari ngajak kita nyelam lebih dalam—bukan cuma ke laut, tapi juga ke makna.
Bahwa pariwisata itu harus bisa bikin rakyat senyum, bukan cuma investor nambah akun bank.
> “Wisata bahari Pasuruan bukan hanya bikin hati adem, tapi semoga juga bikin pemerintah adem ayem, karena rakyatnya seneng dan lingkungannya aman.”
Ayo, warga Pasuruan, pelesiran boleh, tapi jangan lupa ngaji dan bayar pajak.
Salam hangat dari Gareng Petruk, yang siap jadi juru mudi perahu rakyat—asal dikasih nasi bungkus dan kopi pahit.
https://garengpetruk.com/wisata-laut-pasuruan-bukan-cuma-nyebur-tapi-nyebur-dengan-makna/
-----
Pasuruan, Senin 9 Juni 2025
No comments:
Post a Comment