TOJO UNA-UNA, SULTENG – Di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini, ternyata masih ada bocah kelas enam SD yang harus menangis dulu agar bisa sekolah. Namanya Galang Rawadang, usianya 12 tahun, cita-citanya sederhana: mau jadi orang pintar, bukan jadi konten viral, apalagi bintang iklan sedih. Tapi apa daya, untuk sekolah saja, Galang harus berjibaku dengan kemiskinan dan ketidakpedulian.
Dalam sebuah video yang viral, Galang menyuarakan jeritan hatinya:
“Pak, saya mau sekolah… saya mau jadi orang pintar…”
Singkat, lirih, dan menohok. Bahkan lebih menohok dari pidato pejabat yang panjang tapi kosong, atau janji kampanye yang dibungkus baliho tapi menguap setelah pemilu.
Ayah Galang kini lumpuh. Ekonomi keluarga tercekik. Tapi yang paling menyakitkan bukan soal nasi di meja, tapi peluang diambil, lalu dibiarkan digantung oleh negara yang katanya pro-rakyat.
Dari Wakai Menggema ke Ibu Kota
Tangisan Galang ternyata lebih keras dari speaker rapat paripurna. Warganet pun ramai-ramai angkat suara. Tagar #BantuGalangSekolah menggema, menyisihkan drama seleb TikTok dan gosip kawin cerai pesohor. Galang jadi simbol: bahwa anak Indonesia masih harus “minta-minta” untuk sekadar belajar.
Bahkan mantan Menteri nyentrik yang jago nyelam, Susi Pudjiastuti, ikut bersuara. Beliau bertanya di Twitter (sekarang X), “Boleh share address kontak?”
Sontak rakyat bersorak: akhirnya ada yang peduli, bukan cuma peduli kamera dan pencitraan!
Ketika Jam Tangan Lebih Mahal dari Biaya Hidup
Namun, sebagaimana khasnya Gareng yang hobi nguping dan ngunyah logika, reaksi netizen justru lebih membakar.
Ada akun @gerinisk nyentil halus tapi dalam:
“Wo @prabowo, satu aja jam Rolex-nya tukar buat biaya sekolah Galang. Bisa sampe kuliah tuh anak!”
Lho, bener juga.
Bayangkan: satu jam tangan elit bisa menyekolahkan Galang sampai S1, S2, bahkan mungkin bikin startup bidang pendidikan!
Tapi apa yang terjadi?
Jam tangan mewah dibagi-bagikan kayak permen saat lebaran. Sementara Galang?
Dapat perhatian justru karena menangis.
MBG: Makan Bergizi Gratis atau Mimpi Besar Gagal?
Tak kalah tajam, akun @Amma_xxii nyentil program makan bergizi gratis (MBG):
“Anak ini tidak butuh MBG tapi butuh biaya utk sekolah.”
Program ratusan triliun yang katanya demi rakyat, eh… malah dicurigai sebagai sarana kenyangkan kelompok tertentu.
Kritik ini bukan tanpa alasan. Sebab rakyat bukan cuma butuh makan, tapi juga akses pendidikan tanpa calo, biaya tanpa sumbangan “sukarela”, dan guru tanpa honor yang digantung.
Gareng Berkata (Dengan Nada Sendu Tapi Sindir)
Galang tak butuh kasihan. Ia butuh sistem yang waras.
Negara yang katanya merdeka harusnya tidak membiarkan anak-anak menangis hanya untuk hak dasar: belajar dan bermimpi.
Kita ini bukan negeri miskin, tapi kadang pengelolanya yang terlalu sibuk ngurus proyek, lupa anak-anak di pulau.
Duhai para penguasa yang gemar selfi di acara-acara mewah, ingatlah bahwa ada Galang di sudut negeri, yang bahkan tak tahu siapa yang menang pemilu, tapi tahu rasanya lapar dan tidak bisa sekolah.
Bila satu Rolex bisa jadi biaya pendidikan anak negeri, maka pertanyaannya bukan “apa yang kurang dari Galang?” tapi “apa yang lebih di tangan pejabat?”
Penutup dari Ujung Pena Gareng
Galang Rawadang adalah suara diam dari ribuan anak yang tak viral.
Ia cuma bocah 12 tahun, tapi lebih jujur dari banyak pidato di forum-forum strategis.
Ia menangis bukan karena akting, tapi karena kenyataan.
Dan sayangnya, di negeri ini, air mata lebih cepat viral daripada kebijakan.
Semoga para pengambil keputusan tersentuh.
Bukan tersentuh dompetnya, tapi tersentuh nuraninya.
Dan semoga Galang, dan anak-anak lain seperti dia, tak perlu menangis lagi…
cukup belajar, tertawa, dan tumbuh besar jadi orang pintar—tanpa perlu jadi korban sistem yang lupa siapa yang seharusnya diutamakan.
Gareng Petruk
(Yang tak punya Rolex, tapi punya pena buat menyuarakan yang tak sempat bicara)
Sumber:
Sumber:
https://x.com/MasBRO_back/status/1932978268489351361?t=TUeEg5zby0V0p0zwht0M6A&s=19
Susi Pudjiastuti
https://x.com/susipudjiastuti/status/1933123627341492418?t=Vyw7fLyHgAFPgr9wywfq8g&s=19
https://x.com/gerinisk/status/1933015570389348605?t=8zDKB3yMmmOzDdEgTMVapQ&s=19
https://x.com/Ama_xxii/status/1933004928873861364?t=zvfdzDDP4CBI0ITnQg3W_w&s=19
https://x.com/RohtaAnjulian/status/1933182705954623649?t=RpECfH7QNb7m6p9lye3tTQ&s=19
https://garengpetruk.com/air-mata-galang-dan-jam-tangan-para-elit-ketika-sekolah-butuh-uluran-bukan-janji-dan-rolex/
No comments:
Post a Comment