Friday, June 13, 2025

Nostalgia Rubrik KRONIK PELAJAR di SURABAYA POST

Nostalgia Kronik Pelajar: Ruang Kreatif yang Dirindukan di "Surabaya Post"

Oleh FIRNAS

Bagi generasi muda Surabaya di era 80-an hingga 90-an, nama "Kronik Pelajar" di koran "Surabaya Post" bukan sekadar rubrik biasa. Ia adalah panggung, corong ekspresi, dan saksi bisu geliat kreativitas remaja kota pahlawan. Rubrik mingguan ini menjadi oase yang dirindukan, tempat di mana ide, opini, dan karya siswa-siswi Surabaya menemukan jalannya menuju khalayak luas.

Kronik Pelajar hadir setiap hari Minggu, menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual membaca koran pagi bagi banyak keluarga. Daya tariknya tak hanya terletak pada informasinya, tetapi juga pada kedekatan isinya dengan dunia remaja. Berbeda dengan berita-berita politik atau ekonomi yang mungkin terasa jauh, Kronik Pelajar berbicara tentang keseharian pelajar: dari cerita lucu di sekolah, esai tentang impian masa depan, puisi-puisi melankolis, hingga coretan komik yang polos namun menghibur.

Dari Tulisan Tangan hingga Jejak Karir Jurnalistik

Banyak siswa kala itu berlomba-lomba mengirimkan karyanya ke redaksi "Surabaya Post". Proses pengirimannya pun masih sederhana, seringkali berupa tulisan tangan rapi yang dikirim lewat pos atau diantar langsung ke kantor redaksi. Ada kebanggaan tersendiri ketika nama dan karya terpampang di halaman koran keesokan harinya. Ini bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga tentang merasakan sensasi menjadi "penulis" atau "jurnalis" cilik.

Bagi sebagian, Kronik Pelajar menjadi batu loncatan awal menuju dunia jurnalistik atau kepenulisan profesional. Tak sedikit jurnalis, sastrawan, atau bahkan akademisi yang kini malang melintang di kancah nasional, mengenang Kronik Pelajar sebagai tempat pertama mereka mengasah bakat dan keberanian untuk berekspresi di media massa. Rubrik ini memberikan pengalaman praktis yang tak ternilai, mengajari mereka tentang pentingnya kejelasan, ketepatan, dan gaya bahasa dalam menyampaikan gagasan.

Lebih dari Sekadar Rubrik: Komunitas dan Inspirasi

Kronik Pelajar bukan hanya wadah individu, tetapi juga membangun semacam *komunitas tak terlihat di antara pelajar-pelajar Surabaya.* Mereka saling mengapresiasi, terinspirasi, dan bahkan mungkin saling berkompetisi secara sehat untuk menghasilkan karya terbaik. Rubrik ini secara tidak langsung mendorong budaya literasi dan pemikiran kritis di kalangan remaja, jauh sebelum era media sosial seperti sekarang.

Kini, "Surabaya Post" telah tiada, dan Kronik Pelajar hanya tinggal kenangan manis dalam memori kolektif. Namun, jejaknya tetap abadi sebagai bukti bahwa media lokal memiliki peran vital dalam merawat tunas-tunas kreativitas bangsa. 

Di tengah banjir informasi digital dan platform ekspresi instan, nostalgia akan Kronik Pelajar mengajarkan kita tentang nilai sebuah ruang kurasi, bimbingan, dan kesempatan bagi suara-suara muda untuk didengar dan dihargai. Ia adalah warisan berharga yang menunjukkan bagaimana sebuah rubrik koran bisa menjadi lebih dari sekadar berita, tetapi sebuah inspirasi bagi generasi.

---

Rubrik "Kronik Pelajar" di "Surabaya Post" adalah salah satu kolom yang ditujukan untuk menampung berbagai karya, opini, dan aktivitas pelajar. Rubrik ini memiliki tujuan utama sebagai wadah ekspresi, apresiasi, dan dokumentasi kehidupan pelajar, khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari Rubrik Kronik Pelajar:

1. Isi dan Tujuan

* Menyajikan artikel, esai, cerpen, puisi, dan bentuk tulisan lainnya karya pelajar.
* Mewadahi **berita atau kronik kegiatan sekolah** seperti lomba, pentas seni, kunjungan edukatif, dan lain-lain.
* Memberikan ruang untuk opini pelajar mengenai isu pendidikan, sosial, atau kebudayaan.
* Mendokumentasikan dinamika dunia pelajar sebagai bagian dari sejarah pendidikan lokal.

2. Kontributor

* Umumnya ditulis oleh pelajar SMP dan SMA/SMK, baik secara individu maupun kelompok seperti OSIS, klub jurnalistik, atau perwakilan sekolah.
* Kadang juga memuat tulisan dari guru pembina sebagai pendamping atau pengantar kegiatan.

3. Gaya Penulisan

* Gaya tulisan cenderung ringan, komunikatif, dan mengedepankan sudut pandang pelajar.
* Mengutamakan **orisinilitas** dan kreativitas siswa.
* Seringkali disertai foto-foto kegiatan sekolah.

4. Manfaat

* Meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan pelajar.
* Memberikan pelajar pengalaman nyata dalam menulis untuk media massa.
* Mendorong pengembangan soft skill seperti literasi, komunikasi, dan apresiasi budaya.
(*)


No comments: