Thursday, July 31, 2025

Merenungkan Makna Kehidupan Melalui Tiga Hewan yang Namanya Diabadikan Dalam Al-Qur'an

             Ustadz Dadang Prabowo

PASURUAN,  – Pengajian rutin di Masjid At-Taqwa, Jagalan, Kota Pasuruan, pada hari Kamis, 31 Juli 2025, menghadirkan Ustadz Dadang Prabowo yang mengajak jamaah merenungkan makna kehidupan melalui tiga hewan yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an: semut (An-Naml), laba-laba (Al-'Ankabut), dan lebah (An-Nahl).

---

*An-Naml: Pelajaran dari Semut*

Ustadz Dadang memulai dengan mengisahkan Surat An-Naml ayat 18 dan 19, yang menceritakan interaksi antara Nabi Sulaiman dengan seekor semut. Nabi Sulaiman, yang diberi mukjizat oleh Allah untuk memahami bahasa binatang, mendengar semut memerintahkan koloninya untuk masuk ke sarang agar tidak terinjak oleh bala tentara Sulaiman. Mendengar ini, Nabi Sulaiman tersenyum dan tertawa.

Dari semut, Ustadz Dadang memaparkan dua sudut pandang. Sisi negatifnya, semut sering dianggap rakus karena menimbun makanan melebihi kebutuhannya. Namun, ada sisi positif yang bisa diambil:
* *Solidaritas dan Silaturahmi:* Semut selalu berjalan berkelompok dan saling menyapa, menunjukkan solidaritas yang kuat.
* *Kebersihan:* Semut adalah makhluk yang suka kebersihan. Jika ada semut yang mati, mereka akan menggotongnya bersama-sama.
* *Disiplin:* Setiap semut memiliki tugas masing-masing dan sangat disiplin.
* *Optimisme:* Semut mampu mengangkat beban yang lebih berat dari tubuhnya sendiri, menunjukkan sifat optimis yang tinggi.

Ustadz Dadang juga menyindir fenomena orang-orang yang mengaku bisa berbicara dengan semut, menegaskan bahwa mukjizat semacam itu hanya diberikan kepada Nabi dan Rasul.

---

*Al-'Ankabut: Peringatan dari Laba-Laba*

Selanjutnya, Ustadz Dadang membahas Surat Al-'Ankabut ayat 41, yang membandingkan orang-orang yang bersandar selain kepada Allah seperti rumah laba-laba. "Bersandar kepada selain Allah adalah selemah-lemahnya sandaran," tegasnya. Harta, jabatan, dan kekuasaan adalah hal-hal sementara yang pada akhirnya akan sirna. Ia mengingatkan bahwa kekuasaan cenderung korup, dan pemimpin yang memerintah terlalu lama cenderung berakhir dengan cara yang tidak baik, seperti yang terjadi pada Orde Lama/Baru dan Saddam Hussein.

Selain rapuhnya rumah, Ustadz Dadang juga menyoroti perilaku laba-laba yang tidak harmonis. Laba-laba betina yang dominan sering kali memangsa jantan setelah kawin, menunjukkan kehidupan rumah tangga yang kacau dan tidak harmonis. Pelajaran yang bisa diambil, menurutnya, adalah pentingnya kerja sama (*ta'awun*) dalam sebuah komunitas atau keluarga, bukan dominasi.

---

*An-Nahl: Teladan dari Lebah*

Sebagai penutup, Ustadz Dadang mengulas pelajaran dari lebah dalam Surat An-Nahl ayat 68-69. Lebah, menurutnya, adalah simbol seorang mukmin, sesuai dengan sabda Rasulullah. Ciri-ciri tersebut adalah:
* *Makan dari yang Baik:* Lebah hanya mengonsumsi yang baik dari sari buah dan bunga, dan menghasilkan madu yang juga baik dan bermanfaat sebagai obat bagi manusia. Ini berbeda dengan lalat (dhubab) yang hinggap di mana saja.
* *Tidak Merusak:* Lebah tidak merusak bunga atau pohon yang dihinggapinya. Ini menjadi teladan bagi seorang Muslim agar tidak merusak komunitas yang membesarkannya.
* *Kerja Keras dan Cerdas:* Lebah rela terbang jauh untuk mencari makanan terbaik. Mereka bekerja keras dan cerdas, menghasilkan madu serta produk lain seperti propolis dan royal jelly.
* *Ketaatan kepada Pemimpin:* Lebah dipimpin oleh ratu yang aktif, produktif, dan memiliki visi.
* *Tidak Menyerang Duluan:* Lebah tidak akan mengganggu kecuali jika diganggu. Ini menjadi prinsip bahwa umat Islam tidak memulai peperangan, melainkan melakukan pembebasan (fath) dari penindasan.
Ustadz Dadang mengakhiri tausiyah dengan menekankan bahwa ketiga hewan ini memberikan pelajaran berharga tentang solidaritas, ketaatan, kerja keras, dan pentingnya hanya bersandar kepada Allah. Ia juga menyayangkan bahwa banyak negara mayoritas Muslim masih tidak mencerminkan nilai-nilai kebersihan dan kerapian yang diajarkan dalam Islam. (*)

Penulis: Firnas Muttaqin 
Kamis, 31 Juli 2025

No comments: