Thursday, July 03, 2025

Kisah Nurli Syahira Azman: Keharuman Jiwa Hafidzah (Penghafal Al Qur'an) di Tengah Tragedi yang Menyentuh Hati


Oleh: Firnas Muttaqin 
Kamis, 3 Juli 2025

Perak, Malaysia – Sebuah kisah mengharukan tentang seorang hafizah Al-Qur'an bernama Nurli Syahira Azman telah menyentuh hati banyak orang di Malaysia. Nurli, seorang mahasiswi Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI), meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan bus tragis pada 9 Juni 2025. Namun, bukan hanya kepergiannya yang menyisakan duka mendalam, melainkan juga detail-detail luar biasa yang menyertai penemuan jenazahnya.

Dedikasi Hidup untuk Al-Qur'an

Nurli Syahira Azman dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dan mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Al-Qur'an. Ia tidak hanya menghafal 30 juz Al-Qur'an, tetapi juga memiliki kebiasaan unik untuk *menulis ulang Al-Qur'an dengan tangan* sebagai upaya memperkuat hafalannya.

"Keinginan beliau untuk menjaga kesucian Al-Qur'an dan memperkaya ilmu agama sangat luar biasa," tutur sumber terdekat. Nurli senantiasa menjadi teladan bagi teman-temannya, tidak hanya dalam penguasaan ilmu agama tetapi juga dalam kemuliaan akhlak.

Tragedi di Jalan Raya Timur Barat

Pada tanggal 9 Juni 2025, Nurli dalam perjalanan pulang menuju kampus UPSI dari Jerteh, Terengganu, bersama 14 pelajar lainnya. Bus yang mereka tumpangi terlibat dalam kecelakaan tragis di Jalan Raya Timur Barat, dekat Tasik Banding Gereg, Perak. Bus kehilangan kendali dan terbalik setelah bertabrakan dengan sebuah mobil, merenggut nyawa Nurli dan 14 penumpang lainnya.

Keajaiban di Balik Duka: Keharuman Jenazah dan Al-Qur'an dalam Pelukan

Momen yang paling menyentuh hati dan menjadi pembicaraan banyak pihak adalah saat jenazah Nurli ditemukan. *Al-Qur'an masih berada dalam pelukannya*, terpeluk erat seolah ia tengah tertidur. Bahkan, seorang dokter yang menangani jenazah Nurli memberikan kesaksian luar biasa.

"Saat jenazahnya tiba, Al-Qur'an itu senantiasa berada di tangannya. Dia masih memeluk Al-Qur'an itu, meskipun ada sedikit darah yang sudah membeku," ujar dokter tersebut. Yang lebih mengejutkan, sang dokter bersaksi bahwa jenazah Nurli memancarkan *bau harum yang belum pernah ia temui di dunia ini*.

"Yang paling wangi adalah dia," kata dokter itu. Ia menambahkan, Al-Qur'an yang dipeluk Nurli tertutup rapi seolah baru selesai dibaca, dan wajah Nurli tampak tersenyum, seperti orang yang sedang tidur nyenyak, meskipun ada jejak darah yang sudah membeku.

Fenomena keharuman ini diyakini banyak orang sebagai petunjuk kemuliaan jiwa Nurli yang sepanjang hidupnya mencintai dan menjaga Al-Qur'an.

Warisan dan Inspirasi Nurli Syahira Azman

Kepergian Nurli meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh komunitas. Namun, kenangan akan dirinya sebagai pribadi yang berilmu, penuh kasih sayang, dan tulus akan terus dikenang. Jenazahnya dimakamkan dengan penuh penghormatan di tanah perkuburan Kampung Gongpasir, Jerteh.

Kisah Nurli Syahira Azman menjadi pengingat tentang cinta yang tulus terhadap Al-Qur'an dan pentingnya mengejar ridha Allah di atas segalanya. Legasinya adalah bukti bahwa setiap individu memiliki potensi untuk membawa perubahan besar dalam hidup melalui kecintaan pada ilmu dan agama.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada roh Nurli Syahira Azman dan semua korban dalam tragedi ini, serta menginspirasi kita semua untuk terus menghidupkan ilmu dan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Sumber:

https://youtu.be/3bRKd0jssgs?si=Wb0OgwbrLh-JRf8i
______

---

No comments: