Tuesday, July 29, 2025

Distribusi BBM di Jember-Bondowoso Terganggu Akibat Penutupan Gumitir dan Kendala di Ketapang, Pertamina Pastikan Pasokan Aman


Jember, 29 Juli 2025 – Antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jember dan Bondowoso menjadi sorotan utama dalam siaran Radio Suara Surabaya hari ini (Selasa 29/7/2025). Kondisi ini dipicu oleh dua faktor utama: penutupan jalur Gumitir untuk perbaikan total dan kendala di Pelabuhan Ketapang.

Pak Ahad Rahedi, Area Manager Communication Relations NCSR Pertamina Patra Niaga Jatim, Bali, Nusra, menjelaskan bahwa Pertamina telah bergerak cepat sejak tanggal 24-25 Juli untuk merespons situasi ini. Jalur alternatif via Situbondo-Arak-Arak dan Bondowoso-Jember telah dioptimalkan. Namun, kendala muncul secara bersamaan di Pelabuhan Ketapang, di mana operasional kapal tidak maksimal akibat insiden kandasnya kapal dan pelarangan pengoperasian penuh karena alasan keselamatan. Hal ini menyebabkan antrean panjang truk logistik yang hendak menyeberang, bahkan mencapai 6 hingga 10 kilometer.

Dampak pada Distribusi BBM

Normalnya, pengiriman BBM dari Integrated Terminal Tanjung Wangi di Banyuwangi ke SPBU di Jember memakan waktu 4 jam pulang-pergi. Dengan kondisi saat ini, waktu tempuh satu ritase bisa mencapai 11 jam. "Jarak dan waktu tempuh bertambah dengan penutupan jalur Gumitir," ujar Pak Ahad.

Tantangan kedua, menurut Pak Ahad, adalah kemacetan parah di Ketapang. Kendaraan tangki Pertamina yang kosong dan hendak kembali ke Terminal Tanjung Wangi untuk mengambil BBM berikutnya seringkali terhambat oleh antrean panjang truk menuju penyeberangan.

Strategi dan Penambahan Armada

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pertamina telah melakukan sejumlah langkah strategis. Pengiriman BBM kini juga didukung langsung dari terminal lain seperti Malang dan Surabaya. Total 79 mobil tangki kini beroperasi untuk memenuhi kebutuhan BBM di Jember, Bondowoso, dan sekitarnya. Khusus untuk jalur Situbondo-Arak-Arak, hanya mobil tangki berkapasitas maksimal 24 kiloliter yang dapat melintas, dengan catatan tidak melewati Jembatan Besuk yang sedang dalam perbaikan dan memiliki batasan tonase 15 ton.

"Kami berupaya melalui Malang langsung ke Jember Bondowoso, kemudian dari Surabaya juga mengirimkan ke Jember dan Bondowoso, tentunya tanpa mengesampingkan kebutuhan energi di wilayah lain di Jawa Timur," tegas Pak Ahad. Ia menambahkan bahwa frekuensi ritase pengiriman ditingkatkan dengan penambahan unit mobil tangki yang beroperasi lebih banyak.

Antisipasi Kekhawatiran Masyarakat dan Penertiban "Aji Mumpung"

Meskipun pasokan BBM dipastikan aman, antrean yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat yang khawatir stok akan habis. Wakil Gubernur Jawa Timur, Bapak Emil Dardak, bahkan melakukan sidak ke SPBU Jubung semalam dan menemukan bahwa beberapa pengendara mengantre padahal tangki kendaraan mereka belum separuh kosong.

Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli BBM sesuai kebutuhan. Untuk mengantisipasi praktik "aji mumpung" atau penimbunan, Pertamina telah menerapkan pembatasan pembelian sementara: maksimal Rp 30.000 untuk sepeda motor dan Rp 100.000 untuk mobil. "Ini bukan berarti membatasi dalam rangka jangka panjang, ini respons cepat kami, inisiatif kami, strategi kami supaya masyarakat yang sedang merasa khawatir tidak berbondong-bondong menuju SPBU terdekat," jelas Pak Ahad.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membeli BBM dari pengecer yang menjual di atas harga normal, karena praktik ini justru memperkeruh suasana dan merugikan konsumen.

Koordinasi dan Harapan Normalisasi

Pertamina terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, Satuan Lalu Lintas Polres di Jember dan Bondowoso untuk prioritas melintas dan pengawalan kendaraan tangki. Koordinasi juga dilakukan dengan ASDP dan Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional terkait kondisi dan estimasi penyelesaian perbaikan jalur Gumitir.

Dukungan pengiriman BBM kini juga datang dari Tuban dan Madiun, melengkapi bantuan dari Surabaya dan Malang. Pak Ahad berharap distribusi energi di wilayah Tapal Kuda, khususnya Jember dan Bondowoso, dapat normal dalam waktu dua hari ke depan. "Masyarakat tidak perlu khawatir, tetap ada barangnya, cuma memang butuh waktu tempuh, waktu pengiriman yang lebih lama dari biasanya," pungkasnya.

---

Semoga informasi ini dapat membantu Anda memahami situasi distribusi BBM di Jember dan Bondowoso. 

Penulis : Fim
Selasa, 29 Juli 2025

Tayang disini:
https://jatimlines.id/distribusi-bbm-jember-bondowoso-terganggu-penutupan-gumitir
____

No comments: