Oleh FIRNAS, Pasuruan
Lily J, seorang musisi asal Australia yang kini dikenal luas sebagai "gadis Chat GPT" setelah video viralnya meledak, baru-baru ini mengumumkan dirinya telah memeluk Islam. Perjalanan spiritualnya menarik perhatian global, memicu perdebatan sengit, dan berbagai reaksi dari netizen serta tokoh agama.
Lily J menjadi sorotan publik setelah mengunggah video di mana ia mengajukan pertanyaan berani kepada kecerdasan buatan Chat GPT: "Apakah Alkitab mengatakan Yesus adalah Tuhan atau seorang nabi?" AI tersebut, dengan perspektif non-bias, menjawab bahwa Alkitab lebih mungkin menggambarkan Yesus sebagai seorang nabi, utusan Tuhan, dengan mengutip ayat-ayat relevan.
Video tersebut, bersama dengan konten-konten Lily J lainnya yang mengulas perbandingan antara Islam dan Kristen, sontak menjadi viral. Momen ini bukan hanya sekadar fenomena internet bagi Lily, melainkan bagian integral dari perjalanan pribadinya menuju Islam.
Pro dan Kontra di Media Sosial
Gaya promosi Islam Lily J yang cepat dan lugas mendapat sambutan beragam. Banyak yang mengapresiasi pendekatannya, namun tak sedikit pula yang melayangkan kritik pedas. Salah satu kritikus terkemuka, "Apostate Prophet", mengejeknya dan menuduhnya sebagai "penipu". Ia menuduh Lily J melakukan manipulasi dan akting buruk dalam videonya. Ironisnya, tuduhan "penipu" dari seorang kritikus berprofil tinggi justru memicu gelombang perdebatan dan memunculkan dugaan kemunafikan.
Menariknya, sebagian besar respons negatif datang dari kalangan yang mengklaim sebagai "umat Kristen yang damai", yang membanjiri kotak masuk pesan langsung (DM) Lily dengan ancaman dan ujaran kebencian. Namun, Lily J menghadapi semua itu dengan tenang. Ia bahkan mencuit sarkasme, "Hobi favorit saya adalah membaca ancaman harian yang saya dapatkan di DM saya dari orang-orang Kristen yang marah yang tidak bisa menerima kebenaran," yang menunjukkan ketidakgoyahannya dan keberaniannya dalam menyoroti kemunafikan tersebut.
Di sisi lain, tidak semua Muslim menyambutnya dengan tangan terbuka. Beberapa menyatakan kecurigaan, bahkan ada yang menyamakannya dengan "Andrew Tate bagian dua", menganggap perilakunya sebagai bagian dari "stunt" viral atau rebranding citra semata.
Kesaksian Iman dan Seruan untuk Toleransi
Terlepas dari segala kontroversi, Lily J terus berkarya dengan gayanya yang khas. Ia dilaporkan telah menjadi inspirasi bagi beberapa orang untuk memeluk Islam melalui konten-kontennya.
Melalui salah satu cuitannya, Lily J menegaskan keislamannya: "Saya salat lima kali sehari. Saya menyembah satu Tuhan. Saya berpuasa. Saya bersedekah. Saya membaca Al-Quran. Saya mencintai Nabi SAW." Cuitan ini menjadi penegas bahwa keislamannya adalah urusan pribadi antara dirinya dan Allah SWT.
Kisah Lily J menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk memberikan ruang dan dukungan kepada para mualaf. Dalam menghadapi perbedaan pendapat dan reaksi publik, penceramah menyerukan agar seluruh umat memahami kebenaran Islam dan mengikutinya dengan tulus, serta mendoakan agar setiap anggota umat Nabi Muhammad SAW senantiasa dibimbing di jalan yang benar.(*)
No comments:
Post a Comment