Tuesday, May 20, 2025

KOPI KASPANDI

Kopi Kaspandi: Aroma Legenda yang Tak Lekang oleh Waktu dan Terus Berinovasi

Oleh FIRNAS, garengpetruk.com biro Pasuruan.

Pasuruan, Jawa Timur– Di tengah hiruk pikuk tren kopi modern yang terus bermunculan, secangkir Kopi Kaspandi tetap setia menyuguhkan aroma dan cita rasa yang telah melegenda di hati warga Pasuruan. Berdiri kokoh sejak tahun 1940, Kopi Kaspandi bukan sekadar merek, melainkan sebuah warisan turun-temurun yang terus beradaptasi tanpa kehilangan esensi kearifan lokalnya.

Adalah Bapak Burhanudin, generasi ketiga yang kini memegang kendali atas perjalanan panjang Kopi Kaspandi. Dalam bincang santai di Ramapati edisi Pojok UMKM, ia membuka lembaran sejarah di balik nama besar ini. "Alhamdulillah, kopi kita sudah ada sejak 1940," ujarnya bangga.

**Dari Batik Menuju Kopi: Kisah "Sepur" yang Melegenda**

Kisah Kopi Kaspandi bermula dari sang kakek, seorang perantau dari Solo yang hijrah ke Pasuruan dengan niat berdagang batik. "Dulu kakek datang ke Pasuruan itu niatnya dagang batik. Karena mendengar dari orang banyak, Pasuruan itu 'pasarnya uang'," cerita Burhanudin. Perjalanan sang kakek yang kala itu menggunakan kereta api menjadi inspirasi utama penamaan salah satu varian legendaris mereka: Kopi Kaspandi Sepur. "Itu sejarahnya, transport paling moda paling apa ya namanya paling unik dan paling massal itu kan sepur daripada yang lain untuk zaman itu," jelasnya.

Nama "Kaspandi" sendiri memiliki makna mendalam, merupakan gabungan dari nama kakek dan neneknya, Kasiani dan Afandi. Keunikan nama ini, ditambah dengan jaminan hak paten (Haki), memastikan orisinalitas Kopi Kaspandi di tengah pasar yang kompetitif.

Awalnya, toko sang kakek merupakan toko sembako yang dikenal sebagai pemasok gula dan beras terbesar di Pasuruan. Namun, melihat celah pasar kopi yang belum terjamah, sang kakek mencoba mengolah kopi. "Ternyata jalan, malah lebih unggul dari produk sembakonya itu sendiri. Karena kata orang-orang zaman itu, rasanya unik, enggak bisa ditiru," kenang Burhanudin.

**Rahasia Aroma dan Rasa yang Tak Tertandingi**

Keunikan rasa Kopi Kaspandi yang tak bisa ditiru adalah hasil dari proses panjang dan selektif. Burhanudin menjelaskan, rahasia utamanya terletak pada pemilihan bahan baku dan proses pengolahan. "Yang membedakan itu adalah dari bahan baku. Kita harus selektif beli kopi dari perkebunan yang pilihan, enggak sembarangan," tegasnya.

Kopi Kaspandi juga memiliki pendekatan unik dalam proses sangrai. Berbeda dengan pabrik modern yang menggunakan gas, Kopi Kaspandi mempertahankan tradisi sangrai menggunakan arang. "Kalau gas itu baunya enggak enak, mempengaruhi ya. Sedangkan kopi itu menyerap bau-bauan dari sekitar," ungkap Burhanudin, membocorkan rahasia penting di balik aroma khas Kopi Kaspandi. Penggunaan arang ini, menurutnya, menghasilkan aroma yang berbeda dan lebih otentik.

Selain itu, kemasan kertas yang masih dipertahankan bukan tanpa alasan. Selain ramah lingkungan, kemasan kertas juga memberikan sensasi aroma kopi yang lebih alami dibandingkan plastik atau aluminium. "Itu ada seninya melipatnya juga," tambah Burhanudin, menegaskan sentuhan tradisional yang dijaga.

**Inovasi dan Ketangguhan Menghadapi Tantangan**

Di era modern ini, Kopi Kaspandi tidak tinggal diam. Berbagai inovasi produk telah diluncurkan, mulai dari varian robusta, arabika, kopi lanang (peaberry), hingga kopi rempah dengan campuran jahe, sereh, dan kayu manis. Bahkan, Kopi Kaspandi kini memiliki produk siap minum seperti cappuccino cincau yang diminati generasi muda. "Kita harus inovatif dan kreatif, menciptakan produk baru dari produk yang lama," papar Burhanudin.

Tantangan terbesar yang dihadapi Kopi Kaspandi adalah persaingan dengan pabrik besar yang memiliki kekuatan *branding* luar biasa, serta menjamurnya kafe-kafe modern. Namun, Kopi Kaspandi memiliki strategi jitu: melayani semua segmen pasar, mulai dari kalangan menengah ke bawah dengan produk ekonomis seperti Kopi Kaspandi Piala, hingga produk premium untuk oleh-oleh dan ekspor.

Selain itu, kenaikan harga bahan baku yang terus-menerus menjadi tantangan abadi. "Yang lucunya itu malah pas COVID, semua produk itu turun tajam, kopi malah naik tajam," kenang Burhanudin. Namun, Kopi Kaspandi membuktikan ketangguhannya. Meski sempat merasakan dampak pandemi, permintaan kopi tetap tinggi. "Meskipun orang enggak butuh yang lain, tapi kopi tetap dibutuhkan," ujarnya optimistis.

**Belajar dari Kaspandi: Kunci Keberlanjutan UMKM**

Kisah Kopi Kaspandi juga memberikan pelajaran berharga bagi UMKM lainnya. Burhanudin menekankan pentingnya inovasi produk dan kemasan, serta riset pasar untuk memahami keinginan konsumen. "Jangan sampai enggak jadi beli karena uangnya kurang," kata Burhanudin, mencontohkan strategi kemasan sachet ekonomis yang memudahkan konsumen.

Momen paling membanggakan bagi Burhanudin adalah ketika Kopi Kaspandi menjadi juara satu dalam presentasi produk dan marketing UMKM se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh PT Sampoerna. Prestasi lainnya adalah keberhasilan Kopi Kaspandi menembus pasar Indomaret, setelah melalui seleksi ketat terkait standar higienis dan perizinan.

Dengan modal yang terus berputar cepat dan omset mencapai sekitar 60 juta rupiah per bulan, Kopi Kaspandi menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, inovasi, dan ketangguhan adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam dunia UMKM. Kopi Kaspandi, yang kini mempekerjakan lima orang di tempat produksinya di Jalan Dewi Sartika Nomor 5, terus membuktikan diri sebagai ikon kebanggaan Kota Pasuruan yang mampu menyuguhkan aroma legenda, lintas generasi.

---

No comments: