Tuesday, August 19, 2025

Pasar Murah Jawa Timur: Inflasi Dikepret, Perut Rakyat Dielus

Penulis: Firnas | Biro Pasuruan Jatim

Pasuruan – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lewat Gubernurnya Bu Khofifah, lagi-lagi main jurus “Pasar Murah”. Bukan pasar diskon ala Black Friday, tapi pasar di mana rakyat bisa beli beras, minyak, telur, sampai cabai dengan harga yang lebih manusiawi.

Biar jelas, coba tengok daftar harganya:

  • Beras premium: Rp14.400/kg (eh, masih bisa bikin kantong kering kalau masaknya kebanyakan air).

  • Beras medium: Rp11.000/kg (ini favorit mahasiswa ngekos).

  • Minyakita: Rp15.000/liter (asal nggak dipakai buat goreng masalah negara).

  • Telur ayam: Rp24.000/pack (bisa buat sarapan, bisa juga buat lempar pejabat nakal).

  • Tepung terigu: Rp10.000/kg (buat bikin bakwan politik).

  • Gula pasir: Rp16.000/kg (yang manis nggak selalu gula, bisa juga janji kampanye).

  • Bawang putih: Rp7.000/250 gr (biar masakan wangi, bukan biar mulut pejabat wangi janji).

  • Cabai rawit merah: Rp4.000/100 gr (pedesnya ngalahin berita korupsi).

  • Cabai merah besar: Rp3.000/150 gr (lumayan, buat sambel rakyat jelata).

Inflasi Dikepret, Rakyat Cekikikan

Acara ini katanya berlangsung 19–21 Agustus 2025 di UPT Industri Kayu Pasuruan alias Taman Kota. Dari pagi sampai sore, rakyat bisa belanja sambil cengengesan karena harga-harga di sini bisa bikin emak-emak nyanyi: “Terima kasih Bu Gubernur, dompet saya nggak sekarat lagi!”

Tapi jangan salah, Pasar Murah ini bukan sekadar jualan. Kata pemerintah, ini strategi ngendaliin inflasi.
Kalau kata Petruk: “Inflasi itu ibarat mertua, kalau nggak dikendalikan, bisa bikin rumah tangga negara gonjang-ganjing.”

Ketahanan Pangan ala Jawa Timur

Dengan tagline “Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Jawa Timur 2025”, pasar murah ini kayak superhero yang datang saat rakyat udah hampir kehabisan bensin ekonomi.

Tapi rakyat tetap punya pertanyaan absurd:

  • Kalau pasar murah ini solusi, kenapa pasar mahal masih eksis tiap hari?

  • Kalau bisa murah pas acara, kenapa nggak murah tiap minggu?

  • Apa harga pangan itu kayak sinetron: ada jam tayangnya sendiri?

Sindiran Tipis-tipis

Ya, baguslah pemerintah bikin acara beginian. Tapi jangan sampai rakyat cuma dikasih gula murah, sementara gula janji politik tetap mahal dan bikin darah tinggi.

Pasar murah boleh sehari tiga, tapi rakyat butuh ekonomi murah seumur hidup.


Catatan Gareng-Petruk:

“Pasar murah ini ibarat obat warung: meredakan, bukan menyembuhkan. Inflasi itu penyakit kronis, butuh dokter ekonomi yang nggak sekadar kasih parasetamol.”  (*)

https://garengpetruk.com/pasar-murah-jawa-timur-inflasi-dikepret-perut-rakyat-dielus/

__

No comments: