*Pasuruan – Ahad, 3 Agustus 2025*
Masjid Al Ukhuwah yang berlokasi di Jalan Sekarsono V, Kopas, Kota Pasuruan, kembali menggelar *kajian rutin Ahad Subuh* (3 Agustus 2025). Dalam kesempatan kali ini, Ustadz *Drs. H.M. Baidowi, M.Pd.I.* menjadi narasumber dengan membawakan kajian tafsir *QS Al-Ma’idah ayat 6* dan beberapa ayat dari *QS Al-Baqarah ayat 142–144* yang membahas perihal wudhu dan perubahan arah kiblat.
*Syariat Wudhu: Tanda Kasih Sayang Allah*
Dalam pemaparannya, Ustadz Baidowi mengulas dengan rinci ayat 6 dari Surah Al-Ma’idah yang memuat perintah wudhu sebagai syarat sah salat. Ayat ini juga mengatur ketentuan tayamum dalam kondisi darurat, seperti ketika sakit atau tidak mendapatkan air.
> *"Allah tidak menghendaki kesulitan bagi kalian, tetapi hendak menyucikan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya agar kalian bersyukur."* (QS Al-Ma’idah: 6)
Menurut Ustadz Baidowi, ayat ini menunjukkan *kesempurnaan syariat Islam yang sangat manusiawi*, serta memberikan kemudahan dalam beribadah. Wudhu tidak sekadar aktivitas fisik, tapi juga bagian dari proses penyucian diri secara spiritual sebelum menghadap Allah dalam salat.
*Peristiwa Qiblatain: Ujian Ketaatan Umat Islam*
Tema kedua dalam kajian adalah peristiwa *Qiblatain*, yaitu perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Yerusalem) ke Masjidil Haram (Mekkah). Peristiwa ini dikaji melalui *QS Al-Baqarah ayat 142–144*. Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan reaksi sebagian orang terhadap perubahan ini serta hikmah di balik perintah Allah SWT.
Ustadz Baidowi menyampaikan bahwa perubahan arah kiblat adalah *ujian ketaatan bagi kaum muslimin*, apakah mereka mengikuti Rasulullah SAW dengan sepenuh hati atau justru berbalik arah.
> *"Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu umat pertengahan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatanmu..."* (QS Al-Baqarah: 143)
Ustadz Baidowi menambahkan, perintah pemindahan kiblat menjadi penegasan bahwa arah ibadah ditentukan sepenuhnya oleh wahyu, bukan atas dasar adat atau tradisi semata. Allah juga menegaskan bahwa iman dan amal umat tidak akan disia-siakan.
*Pesan Penutup*
Kajian yang berlangsung sejak subuh ini mendapat sambutan hangat dari jamaah Masjid Al Ukhuwah. Di akhir sesi, Ustadz Baidowi mengajak umat Islam untuk *menjaga kesucian lahir dan batin*, mematuhi syariat dengan sepenuh hati, serta tidak ragu dalam mengikuti petunjuk Rasulullah SAW.
Pengajian ini menjadi pengingat bahwa *kemudahan dalam Islam adalah bentuk kasih sayang Allah*, dan setiap perintah-Nya mengandung hikmah bagi orang-orang yang mau merenung. (*)
---
No comments:
Post a Comment