SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan program inovatif bertajuk "Kampung Pancasila" sebagai upaya menyempurnakan berbagai program kampung yang telah digagas sebelumnya. Program ini bertujuan untuk menyatukan dan mengintegrasikan beragam kegiatan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang semula berjalan sendiri-sendiri, dengan mengedepankan semangat kolaborasi dan gotong royong di tengah masyarakat.
Dalam sebuah acara diskusi interaktif di Radio Suara Surabaya, Jumat, 15/8/2025, yang dihadiri oleh Kepala BPBD Surabaya Irvan Widyanto dan para camat, program ini dijelaskan sebagai wadah yang menaungi 1.360 RW, 153 kelurahan, dan 31 kecamatan. Filosofi utamanya, menurut Irvan, adalah kolaborasi menyeluruh—baik antar-OPD, antara ASN dengan warga, maupun antar-warga itu sendiri. "Ini adalah sebuah ide brilian dari Bapak Wali Kota, di mana tidak ada lagi sekat. Semua OPD terlibat dan berkolaborasi untuk empat sektor," ujarnya.
---
Empat Sektor dan Struktur Penanggulangan Masalah
Program Kampung Pancasila dibagi menjadi empat pilar utama:
1. *Sektor Lingkungan* (dikoordinasi oleh Dinas Lingkungan Hidup)
2. *Sektor Kemasyarakatan* (dikoordinasi oleh Satpol PP)
3. *Sektor Ekonomi* (dikoordinasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro)
4. *Sektor Sosial Budaya* (dikoordinasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil)
Setiap Ketua RW otomatis menjabat sebagai Ketua Satgas Kampung Pancasila di wilayahnya. Mereka dibantu oleh empat kelompok kerja (pokja) yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat. Sementara itu, para camat bertindak sebagai pengarah dalam program ini.
Untuk mendukung program, Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi *"Sayang Warga"*. Melalui aplikasi ini, Ketua RW dan RT dapat melakukan *self-assessment* untuk menilai kondisi kampungnya. Hasil penilaian ini akan mengkategorikan kampung mereka sebagai *pemula*, *berkembang*, atau *maju*.
Irvan Widyanto menjelaskan bahwa program ini akan dilombakan, bukan sekadar untuk kompetisi, melainkan untuk memotivasi warga dalam mengatasi masalah secara gotong royong.
---
Peran ASN Pendamping dan Warga
Sebanyak 6.600 ASN pendamping diterjunkan langsung ke kampung-kampung untuk mendampingi dan mengawal Satgas di tingkat RW. Tugas utama mereka adalah menjadi fasilitator dan motivator bagi warga. Jika ditemukan masalah, ASN akan menganalisis apakah masalah tersebut bisa diselesaikan secara gotong royong atau memerlukan intervensi langsung dari OPD terkait. "Ketika di aplikasi muncul satu permasalahan, OPD wajib merespons," tegas Irvan.
Implementasi program ini mendapat sambutan positif dari warga, seperti yang disampaikan oleh Pak Rizal, Camat Pabean Cantikan. "Masyarakat sangat antusias. Mereka ingin kampungnya bersih, tidak ada masalah, dan sejahtera," katanya. Warga berharap program ini dapat mengembalikan semangat kolaborasi dan kepedulian sosial yang kian memudar.
Dengan adanya program Kampung Pancasila, Pemkot Surabaya berupaya menciptakan tatanan masyarakat yang lebih mandiri dan solutif. Program ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan warganya dalam menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat akar rumput.(*)
Fim
Jumat, 15/8/2025
No comments:
Post a Comment