Tuesday, March 20, 2012


Analisis seorang kawan soal salah hitung Pemerintah dalam hal bisnis BBM di Indonesia (CoPas dari sumber online) :

1. Pertamina memperoleh hasil penjualan BBM premium sebanyak 63 Milyar liter dengan harga Rp.4500,- yang hasilnya Rp. 283,5 Trilyun

2. Pertamina harus impor dari Pasar Internasional Rp. 149,887 Trilyun

3. Pertamina membeli dari Pemerintah Indonesia Rp. 224,546 Trilyun

4. Pertamina mengeluarkan uang untuk LRT 63 Milyar Liter @Rp.566,- = Rp. 35,658 Trilyun

5. Jumlah pengeluaran Pertamina Rp. 410,091 Trilyun

6. Pertamina kekurangan uang, maka Pemerintah yang membayar kekurangan ini yang di Indonesia pembayaran kekurangan ini disebut “SUBSIDI”

7. Kekurangan yang dibayar pemerintah (SUBSIDI) = Jumlah pengeluaran Pertamina dikurangi dengan hasil penjualan Pertamina BBM kebutuhan di Indonesia :
= Rp. 410,091 Trilyun – Rp. 283,5 Trilyun
= Rp. 126,591 Trilyun

8. Tapi ingat, Pemerintah juga memperoleh hasil penjualan juga kepada Pertamina (karena Pertamina juga membeli dari pemerintah) sebesar Rp. 224,546 Trilyun.

*Catatan Penting: hal inilah yang tidak pernah disampaikan oleh Pemerintah kepada masyarakat

9. Maka kesimpulannya adalah pemerintah malah kelebihan uang, yaitu sebesar perolehan hasil penjualan ke pertamina – kekurangan yang dibayar Pemerintah (subsidi)
= Rp. 224,546 Trilyun – Rp. 126,591 Trilyun
= Rp. 97,955 Trilyun

"Artinya, APBN tidak jebol justru saya jadi bertanya, dimana sisa uang keuntungan SBY menjual BBM sebesar Rp. 97,955 Trilyun".(analisa Kwik Kian Gie & Anggito Abimanyu)

Komentar saya:
UTANG INDONESIA = 1.800 Trilyun. Kalau memang hitungan Kwik Kian Gie & Anggito ini benar, maka bisa dipakai untuk bayar hutang. Rp 97,995 Trilyun - 1.800 Trilyun = Rp 96,195 Trilyun. (kalau tidak salah Kwik Kian Gie pernah ngomong ini di TVOne acara apa kabar indonesia bersama Anggito Abimanyu).

1 comment:

Firnas Muttaqin said...

Kwik Kian Gie: Utang Indonesia Rp 1.800 Triliun Hasil Nipu
Zulfi Suhendra - detikFinance


Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie mengatakan pemerintah bakal sulit menyelesaikan jumlah utang Indonesia yang sudah menembus Rp 1.800 triliun. Menurutnya utang-utang ini penipuan luar biasa. Kenapa?

"Sudah sejak 30 tahun yang lalu saya sudah menulis banyak (soal utang). Contohnya lebih besar pasak dari tiang. Ini menjadi penipuan yang luar biasa. Utang itu tidak disebut utang dalam APBN, tetapi pemasukkan pembangunan dalam negeri. Jadi 30 tahun lamanya anggaran minus ditutupi utang. Anggaran harus berimbang, biar bisa disebut berimbang ya nipu," kata Kwik.

Hal ini disampaikan Kwik usai sebuah dialog ekonomi di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (21/2/2012).

Dikatakan Kwik, jumlah utang pemerintah yang tembus Rp 1.800 triliun ini sudah sangat membahayakan dan sulit dicarikan solusinya.

"Ini bukan bahaya lagi karena sumber daya mineral di perut bumi dihabiskan oleh mereka elit-elit pemerintah. Sudah kayak gini sulit (solusinya). Saya nggak tahu harus bagaimana," tegas Kwik.

Sebelumnya, Presiden SBY mengakui jumlah nominal utang pemerintah Indonesia naik menjadi Rp 1.816 triliun di 2011 lalu. Namun rasionya turun bahkan sangat rendah dibandingkan negara-negara maju di Eropa dan Asia.

Total utang pemerintah Indonesia hingga akhir 2011 mencapai Rp 1.803,49 triliun atau naik Rp 126,64 triliun dalam setahun dibandingkan 2010 yang mencapai Rp 1.676,85 triliun.

Sumber :
http://finance.detik.com/read/2012/02/13/212347/1841468/4/ini-penjelasan-sby-soal-utang-ri-tembus-rp-1816-triliun